Atasi Stunting, Pemda DIY Bagikan Beras Fortifikasi
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY mengadakan kegiatan terkait Pemberdayaan Perempuan Istimewa yang dilaksanakan dalam Ekspo Generasi Keluarga Istimewa.
Acara yang bekerja sama dengan Badan Pimpinan Daerah Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Akseptor BPD AKU DIY serta didukung Paniradya Keistimewaan ini berlangsung 11-12 November 2023 di Kabupaten Gunungkidul.
Melalui kegiatan ini dibagikan beras fortifikasi dari Abhati Group. Pemberian bantuan dilakukan sebagai salah satu upaya mengatasi stunting di DIY melalui kemitraan dengan posyandu.
Kepala Dinas P3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi, mengatakan stunting merupakan salah satu isu prioritas nasional. Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting secara signifikan agar tercipta generasi yang tumbuh dengan sehat.
"Kolaborasi lintas sektor merupakan kunci utama dalam percepatan penurunan stunting. DP3AP2 bergerak dengan program-program dalam upaya penurunan stunting dan upaya-upaya dalam mendukung produktivitas usaha perempuan terutama skala rumah tangga guna mendorong pemberdayaan ekonomi," jelasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Andi Ritamariani, menyebutkan sebagai bagian dalam upaya mempercepat penurunan stunting di DIY ini, sejak tahun 2022 telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting di semua tingkatan wilayah.
Tim Pendamping Keluarga menjadi ujung tombak di lapangan yang memiliki salah satu tugasnya adalah memastikan memberikan pendampingan kepada keluarga risiko stunting. "Di antaranya yaitu calon pengantin, ibu hamil, kemudian adalah ibu yang memiliki baduta,” jelasnya.
Ketua BPD AKU DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara menambahkan, kasus stunting adalah permasalahan serius. Karenanya harus diupayakan penanganannya oleh semua pihak.
Selain masalah Stunting, BPD AKU juga mendorong peningkatan usaha ekonomi di masyarakat dengan mendorong tumbuhnya usaha ekonomi keluarga agar memiliki keberdayaan ekonomi yang kuat dan mandiri secara ekonomi untuk mewujudkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
"Melalui kegiatan Gerakan Keluarga Istimewa, harapannya perempuan bisa membuktikan bahwa dirinya berdaya atau tangguh dengan jerih payah berusaha membantu perekonomian keluarga tanpa mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu ataupun seorang istri," kata dia. (*)
Sumber: korenbernas.id
Tinggalkan Komentar
Tambah Komentar
Blog Terkait
Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Capai 1.282 Kasus, Pemda DIY Gulirkan Gema Tiker
Pemda DIY meluncurkan buku Gerakan Bersama Anti Kekerasan (Gema Tiker). Buku saku ini menjadi mitigasi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Lebih DetailYogyakarta Bertekad Menuju Nol Kekerasan
Kepala Dinas Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Erlina Hidayat Sumardi, menyatakan harapannya agar
Lebih DetailDP3AP2 DI Yogyakarta Luncurkan Buku 'Gema Tiker', Gerakan Bersama Anti Kekerasan
window.dicnf = {};(function(){'use strict';/* Copyright The Closure Library Authors. SPDX-License-Identifier: Apache-2.0 */ var q=this||self;function aa(a,b){a:{var c=["CLOSURE_FLAGS"];for(var d=q,e=0;e{throw a;},0)};var da=aa(610401301,!1),ea=aa(572417392,aa(1,!0));var r;const
Lebih DetailKolaborasi Lintas Sektor Mampu Menangani Stunting di DIY
Berbagai upaya terus dilakukan untuk menanggulangi stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satunya adalah melalui kolaborasi antara Yayasan Berbagi
Lebih DetailBlog Terkini
Yogyakarta Bertekad Menuju Nol Kekerasan
Menu
Hubungi Kami
DONASI : REK BANK BPD DIY 001211042658 - BERBAGI PEDULI.