Pemda DIY Target Turunkan Angka Stunting
Pemda DIY mentargetkan penurunan angka stunting. Program ini difokuskan dalam rangka menciptakan generasi tumbuh sehat.
Kepala Dinas P3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi, mengatakan stunting merupakan salah satu isu prioritas nasional. Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting secara signifikan agar tercipta generasi yang tumbuh dengan sehat.
"Kolaborasi lintas sektor merupakan kunci utama dalam percepatan penurunan stunting," ujar Erlina dalam Talkshow Generasi Keluarga Istimewa, Rabu (15/11/2023).
DP3AP2 bergerak dengan program-program dalam upaya penurunan stunting. Selain itu melakukan upaya dalam mendukung produktivitas usaha perempuan terutama skala rumah tangga guna mendorong pemberdayaan ekonomi.
Kerja sama Yayasan Berbagi Peduli dan Paragon Technology and Innovation dilakukan DP3AP2 bekerjasama dengan Badan Pimpinan Daerah Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Akseptor (UPPKA) atau yang biasa disingkat sebagai BPD AKU DIY.
"Di antaranya Ekspo Keluarga Istimewa pada 11 - 12 November 2023 di Kabupaten Gunungkidul yang didukung oleh Paniradyo Kaistimewan," jelasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Andi Ritamariani, menyebutkan sebagai bagian dalam upaya mempercepat penurunan stunting di DIY ini, sejak tahun 2022, telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting di semua tingkatan wilayah.
“Tim Pendamping Keluarga menjadi ujung tombak di lapangan yang memiliki salah satu tugasnya adalah memastikan memberikan pendampingan kepada keluarga risiko stunting. Di antaranya calon pengantin, ibu hamil, kemudian adalah ibu yang memiliki baduta,” jelasnya.
Ketua BPD AKU DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara menegaskan, kasus stunting adalah permasalahan serius dan harus diupayakan penanganannya oleh semua pihak. Selain masalah Stunting, BPD AKU juga mendorong peningkatan usaha ekonomi di masyarakat.
Di antaranya dengan mendorong tumbuhnya usaha ekonomi keluarga. Dengan demikian mereka memiliki keberdayaan ekonomi yang kuat dan mandiri secara ekonomi untuk mewujudkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
"Melalui kegiatan Gerakan Keluarga Istimewa, harapannya perempuan bisa membuktikan bahwa dirinya berdaya atau tangguh dengan jerih payah berusaha membantu perekonomian keluarga tanpa mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu ataupun seorang istri," tandasnya. (*)
Sumber: koranbernas.id
Tinggalkan Komentar
Tambah Komentar
Blog Terkait
Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Capai 1.282 Kasus, Pemda DIY Gulirkan Gema Tiker
Pemda DIY meluncurkan buku Gerakan Bersama Anti Kekerasan (Gema Tiker). Buku saku ini menjadi mitigasi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Lebih DetailYogyakarta Bertekad Menuju Nol Kekerasan
Kepala Dinas Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Erlina Hidayat Sumardi, menyatakan harapannya agar
Lebih DetailDP3AP2 DI Yogyakarta Luncurkan Buku 'Gema Tiker', Gerakan Bersama Anti Kekerasan
window.dicnf = {};(function(){'use strict';/* Copyright The Closure Library Authors. SPDX-License-Identifier: Apache-2.0 */ var q=this||self;function aa(a,b){a:{var c=["CLOSURE_FLAGS"];for(var d=q,e=0;e{throw a;},0)};var da=aa(610401301,!1),ea=aa(572417392,aa(1,!0));var r;const
Lebih DetailKolaborasi Lintas Sektor Mampu Menangani Stunting di DIY
Berbagai upaya terus dilakukan untuk menanggulangi stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satunya adalah melalui kolaborasi antara Yayasan Berbagi
Lebih DetailBlog Terkini
Yogyakarta Bertekad Menuju Nol Kekerasan
Menu
Hubungi Kami
DONASI : REK BANK BPD DIY 001211042658 - BERBAGI PEDULI.